Masalah Utama Pada Mesin Mobil Diesel - Welcome

Breaking

Facebook

ads header

Friday 27 January 2023

Masalah Utama Pada Mesin Mobil Diesel


Masalah Utama Mesin Mobil Diesel

Anda salah satu pemilik mobil diesel? Baik itu diesel Euro 2 maupun Euro 4  memiliki kesamaan dalam hal hemat, yaitu kisaran 30% hemat bahan bakarnya dibanding mesin bensin.
Perbedaan utamanya mesin diesel Euro 2 dibanding Euro 4 ada pada rancang bangun atau settingan mesinnya. Jika mesin diesel Euro 2 menggunakan Injection Pump atau diseeting untuk solar maksimal sulfur 500ppm. Sedangkan Euro 4 disetting untuk solar maksimal sulfur 50ppm karena pada Euro 4 Injection Pump sudah tidak ada lagi dan diganti teknologi Commonrai Rail.

Di Indonesia, komposisi kandungan sulfur solar yang tersedia, untuk:
Pertaminadex 350ppm, Dexlite 1200ppm, Biosolar 1200ppm, Solar B-30 1200ppm, Solar B-40 910ppm, dan solar B-50 750ppm

Seperti kita pahami, bahwa 95% mesin mobil diesel terlebih Euro 4 rusak atau Overhaul akibat kandungan sulfur dan kandungan air dari bahan bakar solar. Hal ini karena kedua kandungan ini bisa melonjak naik jika tersimpan lama atau cara simpannya yang salah, utamanya pergesaran dari cuaca panas ke dingin seperti malam hari. Atau detailnya, Sulfur Content danWater Content tinggi 100% menyababkan Part Fuel Line System seperti Injector gampang mampet, begitu juga pada Silinder Head, Booring, piston, EGR, Turbo, Catalytic mudah sekali korosi dan kotor berkerak.

Jadi, dalam hal menilai atau menentukan kualitas solar jangan hanya berdasar pada harganya saja tapi juga harus dilihat kandungan komposisinya, terutama pada kedua kandungan tersebut diatas yaitu kandungan sulfur dan kandungan air

Semua solar apapun merk dan jenisnya, mulai harga termurah hingga paling mahal dalam proses pembuatannya memiliki tahapan yang sama. yaitu Destilasi, Cracking, Reforming, Polimerasi Alkilasi, Treating, dan yang terakhir namanya proses Blending.

Yang membedakan hanyalah cara pengurangan sulfurnya. Dalam dunia Refinery, cara pengurangan sulfur bisa melalui Hydrodesulfurisation (HDS) atau ditambahkannya zat aditif yang disebut Dispersant.

Kembali pada proses Blending, Untuk jenis solar performa tinggi seperti Solardex/ Pertaminadex ada tahapan proses lanjutan. Yaitu ditambahkannya beberapa zat aditif dengan beragam keperuntukannya, seperti;
1. Demulsifier, menjaga kemurnian solar dari campuran/ kontaminasi air
2. Detergecy, membersihkan mesin dari kotoran atau kerak deposit 
3. Corrosion Inhibitor, pelindung korosi atau sebagai anti karat
4. Antifoaming, mencegah terjadinya buih dari solar

Artinya, setelah proses Blending, khusus untuk jenis solar performa rendah seperti Biosolar atau sejenisnya bisa dilakukan tahapan proses lanjutan seperti Pertaminadex/ Solardex

No comments: